Polres Bangka Selatan Tanam 1.000 Bibit Pohon di Lahan Bekas Tambang Timah

Dalam upaya mendukung kelestarian lingkungan dan mengantisipasi dampak perubahan iklim, Kepolisian Resor (Polres) Bangka Selatan menanam 1.000 bibit pohon di lahan bekas penambangan bijih timah di Desa Keposang, Kecamatan Toboali.
Kegiatan penghijauan ini dipimpin langsung oleh Kapolres Bangka Selatan, AKBP Agus Arif Wijayanto, pada Jumat, dan menjadi bagian dari rangkaian peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) Ke-80 Republik Indonesia.
“Penanaman ini merupakan wujud kepedulian Polri dalam menjaga kelestarian lingkungan dan memulihkan ekosistem yang terdampak aktivitas tambang,” ujar Agus Arif Wijayanto.
Bibit pohon yang ditanam terdiri dari berbagai jenis tanaman pionir dan peneduh yang sesuai dengan kondisi lahan pascatambang, antara lain belangiran, ketapang kencana, nyatoh, dan cemara laut. Jenis-jenis ini dipilih karena memiliki daya tahan tinggi dan mampu membantu pemulihan struktur tanah.
Kegiatan yang bertajuk “Ketahanan Bumi Serumpun Sebalai” ini juga merupakan bagian dari program nasional “Polri Lestarikan Negeri, Penghijauan Sejak Dini”, yang bertujuan memperkuat ketahanan lingkungan melalui aksi nyata di lapangan.
Agus berharap aksi ini tidak hanya menambah ruang terbuka hijau di Bangka Selatan, tetapi juga turut mengurangi efek pemanasan global serta menginspirasi partisipasi aktif masyarakat dalam pelestarian alam.
“Kami ingin gerakan ini menjadi contoh kolaborasi nyata dalam menjaga keseimbangan ekosistem,” katanya.
Selain jajaran Polres, kegiatan ini melibatkan berbagai pihak, termasuk TNI, pemerintah daerah, organisasi masyarakat, pelajar, dan warga setempat. Keterlibatan multi-stakeholder diharapkan dapat memperkuat sinergi lintas sektor dalam pengelolaan lingkungan hidup.
Kepala Desa Keposang, Kennedy, menyambut baik inisiatif Polres Bangka Selatan. Menurutnya, penghijauan di lahan bekas tambang adalah langkah strategis untuk mengembalikan fungsi ekologis lahan.
“Inilah contoh nyata bagaimana lahan pascatambang bisa dikembalikan menjadi ruang hijau yang bermanfaat bagi masyarakat,” ujarnya.
Ia menambahkan, lokasi penanaman yang berdekatan dengan kawasan pemukiman akan memberikan manfaat langsung, seperti mengurangi debu, menjaga kualitas udara, serta menambah keindahan lingkungan desa.
Ke depan, pemerintah desa bersama warga berencana menyusun jadwal perawatan rutin secara bergilir untuk memastikan kelangsungan hidup tanaman.
“Kami ingin memastikan tanaman ini tumbuh dengan baik dan menjadi warisan hijau untuk generasi mendatang,” pungkas Kennedy.
Aksi penghijauan di Desa Keposang menjadi simbol harapan bahwa dengan kolaborasi dan komitmen bersama, kerusakan lingkungan akibat aktivitas ekstraktif dapat dipulihkan, sekaligus membangun ketahanan ekosistem di masa depan.
Sumber:
Temukan peta dengan kualitas terbaik untuk gambar peta indonesia lengkap dengan provinsi.