Indonesia darurat deforestasi

Deforestasi Indonesia: Krisis Ekologi, Ekonomi, dan Keadilan Sosial
Indonesia saat ini menghadapi darurat deforestasi, di mana hutan alam benteng terakhir pertahanan ekologis global—terus mengalami kerusakan parah. Ancaman ini didorong oleh ekspansi masif aktivitas ekstraksi sumber daya alam, menciptakan dilema pembangunan yang rumit.
Hutan Alam: Di Bawah Gempuran Industri
Hutan alam Indonesia menjadi sasaran utama sektor industri besar, meliputi:
- Pertambangan: Pembukaan lahan untuk eksploitasi mineral dan batu bara, sering kali meninggalkan kerusakan permanen dan polusi air.
- Perkebunan Kelapa Sawit: Ekspansi monokultur yang mengubah hutan tropis menjadi lahan sawit, menjadi kontributor utama hilangnya keanekaragaman hayati dan emisi karbon.
- Industri Hutan Tanaman: Konversi hutan alam menjadi hutan tanaman industri (misalnya akasia atau eukaliptus) untuk bubur kertas (pulp) dan kertas, yang meskipun merupakan tanaman, tidak dapat menggantikan fungsi ekologis hutan primer.
Hutan Bagi Masyarakat Adat: Lebih dari Sekadar Komoditas
Bagi masyarakat adat dan lokal, hutan memiliki nilai yang jauh melampaui perhitungan ekonomi. Bagi mereka, hutan adalah:
- Sumber Penghidupan: Menyediakan pangan, obat-obatan tradisional, material bangunan, dan sumber air bersih.
- Identitas dan Budaya: Merupakan tempat tinggal, pusat ritual, dan bagian integral dari warisan leluhur.
- Roda Kehidupan: Menjamin keseimbangan ekologis mikro yang penting untuk pertanian subsisten dan keberlanjutan komunitas.
Ketidakadilan Spasial: Siapa yang Untung, Siapa yang Menanggung Dampak?
Deforestasi memunculkan ketidakadilan sosial yang tajam, atau dikenal sebagai ketidakadilan spasial:
- Penerima Manfaat: Keuntungan finansial utama dari ekstraksi sumber daya alam (keuntungan perusahaan, pajak, pasokan komoditas) umumnya dinikmati oleh masyarakat kota (pemodal, konsumen, dan elite politik) yang jauh dari lokasi tambang atau perkebunan.
- Penanggung Dampak: Sementara itu, masyarakat yang tinggal persis di perbatasan industri harus menanggung semua dampak negatif langsung. Ini termasuk:
- Pencemaran Lingkungan: Polusi air, udara, dan kerusakan infrastruktur lokal.
- Perampasan Lahan: Kehilangan wilayah adat atau lahan pertanian akibat konflik agraria.
- Perubahan Mata Pencaharian: Mereka yang hidupnya bergantung pada hasil hutan kini dipaksa mencari cara baru untuk bertahan hidup, sering kali beralih ke pekerjaan kasar di sektor industri yang sama atau migrasi ke kota.
Oleh karena itu, krisis deforestasi di Indonesia tidak hanya menyoal jumlah pohon yang hilang, tetapi juga permasalahan keadilan, hak asasi manusia, dan keberlanjutan budaya masyarakat adat dan lokal.
sumber:
https://www.instagram.com/p/DQdH6yak1E3/?img_index=1&igsh=MXNtbzFqMmZuZmQ3ZQ%3D%3D
Temukan peta dengan kualitas terbaik untuk gambar peta indonesia lengkap dengan provinsi.




