Kolaborasi Inovatif dalam Pengelolaan Sampah Plastik: Surabaya dan Gresik Bersinergi untuk Masa Depan yang Lebih Bersih

Pemerintah Kota Surabaya dan Pemerintah Kabupaten Gresik, dua daerah yang berbatasan di Jawa Timur, baru-baru ini mengumumkan sebuah kemitraan penting yang menandai langkah maju dalam pengelolaan sampah plastik. Melalui penandatanganan nota kesepahaman (MoU) dengan PT Tirta Investama (Aqua) dan Rekosistem, kedua pemerintah daerah ini berkomitmen untuk mengelola hingga 1.400 metrik ton sampah kemasan dan botol plastik. Inisiatif ini tidak hanya menunjukkan tanggung jawab produsen, tetapi juga mempertegas komitmen kedua pemerintah daerah dalam menghadapi tantangan sampah plastik yang semakin mendesak.
Kolaborasi antara Aqua, perusahaan air mineral terkemuka, dan Rekosistem, sebuah perusahaan rintisan di bidang clean and climate tech, bertujuan untuk mengimplementasikan solusi konkrit dalam mengurangi beban sampah plastik di Surabaya dan kota-kota penyangganya. Kepala Bidang Sarana, Prasarana, dan Pemanfaatan Limbah Dinas Lingkungan Hidup Kota Surabaya, Mohamad Amin, menjelaskan bahwa program ini memiliki potensi untuk menghemat emisi karbon hingga 2,2 juta kilogram. Hal ini dicapai melalui inisiatif daur ulang yang secara signifikan mengurangi ketergantungan pada penggunaan virgin plastic.
Komitmen Aqua dalam Pengelolaan Sampah
Sustainable Development Director Danone Indonesia, Karyanto Wibowo, menekankan bahwa Aqua selalu berinovasi dengan menempatkan konsumen sebagai prioritas utama serta mengedepankan dampak positif terhadap lingkungan. Sejak tahun 1993, Aqua telah menjalankan program “Aqua Peduli” untuk mengumpulkan dan mendaur ulang sampah botol plastik pascakonsumsi. Inisiatif ini merupakan bagian dari komitmen Aqua dalam mengurangi dampak lingkungan dari produk mereka.
Pada tahun 2018, Aqua meluncurkan program “Bijak Berplastik” sebagai bentuk dukungan terhadap Gerakan Indonesia Bersih. Program ini mengusung ambisi โRecover More than We Use,โ yaitu mengumpulkan lebih banyak kemasan plastik daripada yang diproduksi. Melalui program ini, Aqua berusaha untuk mewujudkan lingkungan yang lebih bersih dan mengurangi volume sampah plastik yang berakhir di tempat pembuangan akhir.
Peran Rekosistem dalam Ekonomi Sirkular
Dalam kemitraan ini, Rekosistem berperan penting dalam menyediakan implementasi ekonomi sirkular untuk rantai pasokan limbah. CEO & Co-Founder Rekosistem, Ernest C Laymen, menjelaskan bahwa perusahaan ini akan mengelola proses pengumpulan, pemilahan, pengolahan, dan pemrosesan limbah dengan memanfaatkan sistem operasi pengelolaan limbah milik mereka. Limbah yang dikumpulkan akan diubah menjadi bahan baku daur ulang dan energi baru terbarukan.
Ernest menambahkan bahwa misi utama Rekosistem adalah untuk meningkatkan tingkat daur ulang sampah sekaligus mendorong masyarakat untuk memilah sampah dengan benar. Melalui pendekatan waste-to-materials dan waste-to-energy, Rekosistem berupaya mendukung realisasi net zero emissions di Indonesia. Kampanye “towards zero” yang mereka jalankan bertujuan untuk mengurangi jejak karbon dan mempromosikan kebiasaan daur ulang yang lebih baik di masyarakat.
Kolaborasi ini merupakan langkah besar menuju masa depan yang lebih bersih dan berkelanjutan. Dengan menggabungkan kekuatan dari sektor publik dan swasta, serta memanfaatkan inovasi teknologi, Surabaya dan Gresik tidak hanya berusaha untuk mengatasi masalah sampah plastik, tetapi juga untuk menginspirasi daerah lain untuk mengikuti jejak mereka. Inisiatif ini membuktikan bahwa kolaborasi yang baik antara pemerintah, perusahaan, dan masyarakat dapat menciptakan solusi yang efektif dalam menjaga lingkungan kita.
Melalui upaya ini, diharapkan akan terwujud sebuah model pengelolaan sampah yang tidak hanya efektif tetapi juga dapat diperluas ke berbagai daerah di Indonesia, sehingga menciptakan dampak positif yang lebih besar bagi lingkungan dan masyarakat.
Sumber:
Temukan peta dengan kualitas terbaik untuk gambar peta indonesia lengkap dengan provinsi.