Hari Tanpa Tembakau Sedunia 31 Mei 2023: Saatnya Berhenti, Saatnya Hidup Lebih Sehat

Setiap tanggal 31 Mei, dunia memperingati Hari Tanpa Tembakau Sedunia (World No Tobacco Day). Peringatan ini menjadi momentum penting untuk meningkatkan kesadaran masyarakat global mengenai bahaya penggunaan tembakau dalam segala bentuknya, baik merokok aktif maupun pasif. Tahun 2023, kampanye ini kembali digaungkan dengan seruan kuat: hentikan penggunaan tembakau demi menyelamatkan generasi masa depan.
Mengapa Hari Tanpa Tembakau Itu Penting?
Tembakau adalah salah satu penyebab utama kematian yang dapat dicegah di dunia. Menurut data Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), lebih dari 8 juta orang meninggal setiap tahun akibat penggunaan tembakau, dengan sekitar 1,2 juta di antaranya merupakan perokok pasif—mereka yang tidak merokok namun terpapar asap rokok.
Kebiasaan merokok juga menjadi penyebab utama berbagai penyakit kronis seperti:
- Penyakit jantung
- Kanker paru-paru
- Penyakit pernapasan kronis
- Stroke
Selain itu, dampak negatif tembakau meluas ke aspek ekonomi, lingkungan, hingga ketahanan pangan global.
Tema Hari Tanpa Tembakau 2023
Setiap tahun, WHO menetapkan tema berbeda untuk Hari Tanpa Tembakau Sedunia. Tahun 2023, tema global yang diusung adalah:
“We Need Food, Not Tobacco” atau dalam Bahasa Indonesia: “Kita Butuh Pangan, Bukan Tembakau”.
Tema ini menyoroti keterkaitan antara budidaya tembakau dengan ketahanan pangan. Banyak lahan subur di negara berkembang digunakan untuk menanam tembakau, bukan untuk kebutuhan pangan, sehingga berkontribusi terhadap krisis pangan global. Petani tembakau didorong untuk beralih ke pertanian berkelanjutan dan lebih menguntungkan secara ekonomi maupun kesehatan masyarakat.
Dampak Sosial dan Lingkungan dari Industri Tembakau
Industri tembakau tidak hanya merugikan dari sisi kesehatan, tapi juga membawa dampak negatif terhadap lingkungan. Beberapa di antaranya adalah:
- Deforestasi: Penanaman tembakau menyebabkan hilangnya jutaan hektare hutan setiap tahun.
- Pencemaran lingkungan: Puntung rokok merupakan limbah berbahaya yang mencemari tanah dan air.
- Emisi karbon: Proses produksi dan distribusi rokok menyumbang terhadap pemanasan global.
Peran Indonesia dalam Peringatan Hari Tanpa Tembakau
Indonesia termasuk salah satu negara dengan jumlah perokok tertinggi di dunia. Berdasarkan data Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas), prevalensi perokok anak usia 10–18 tahun terus meningkat dalam beberapa tahun terakhir. Fakta ini sangat memprihatinkan karena menunjukkan bagaimana industri rokok terus menyasar generasi muda.
Pemerintah Indonesia bersama berbagai organisasi kesehatan dan masyarakat sipil terus mendorong:
- Kampanye anti rokok di sekolah-sekolah
- Kawasan tanpa rokok di tempat umum
- Peningkatan cukai rokok
- Penyuluhan dampak negatif merokok terhadap keluarga dan ekonomi rumah tangga
Apa yang Bisa Kita Lakukan?
Peringatan Hari Tanpa Tembakau bukan hanya sekadar seremonial, tetapi momen refleksi untuk mengambil langkah nyata:
- Berhenti merokok – langkah paling efektif untuk hidup lebih sehat dan melindungi orang terdekat.
- Edukasi orang sekitar – berbagi informasi tentang dampak tembakau kepada keluarga dan teman.
- Dukung kebijakan pemerintah – seperti larangan iklan rokok, pelarangan rokok elektrik bagi anak muda, dan perluasan kawasan tanpa rokok.
- Tolak sponsor industri rokok – terutama dalam kegiatan olahraga atau pendidikan.
Kesimpulan
Hari Tanpa Tembakau Sedunia pada 31 Mei 2023 mengingatkan kita akan pentingnya kesehatan, lingkungan, dan masa depan generasi muda. Mengurangi konsumsi tembakau bukan hanya persoalan individu, tapi juga langkah kolektif untuk menciptakan dunia yang lebih bersih, sehat, dan sejahtera. Kini saatnya kita bertanya pada diri sendiri: apakah tembakau layak dipertahankan jika yang dikorbankan adalah nyawa dan masa depan?
Temukan peta dengan kualitas terbaik untuk gambar peta indonesia lengkap dengan provinsi.