Presentasi

Komitmen iklim post-2030 untuk Indonesia maju

Komitmen Iklim Post-2030 Indonesia: Memacu Net Zero Emission 2050 Melalui SNDC

Indonesia menunjukkan langkah maju yang ambisius dalam upaya mitigasi perubahan iklim melalui penyusunan Second Nationally Determined Contribution (SNDC) atau yang sering disebut NDC 3.0. Dokumen ini bukan hanya komitmen baru, tetapi merupakan kelanjutan dari maraton iklim Indonesia sejak COP 13 Bali pada tahun 2007, selaras dengan target Perjanjian Paris dan rencana pembangunan nasional 2025-2029.

Tujuan utama SNDC adalah mencapai visi Indonesia Maju dan Sejahtera dalam jalur pembangunan Net Zero Emission (NZE) pada tahun 2050 atau lebih cepat.

Pergeseran Metodologi dan Target Kunci

SNDC membawa perubahan signifikan dalam metodologi perhitungan dan penetapan target:

  • Basis Perhitungan Baru: SNDC meninggalkan skenario Business as Usual (BAU) dan beralih menggunakan level emisi tahun 2019 sebagai patokan perhitungan (Reference year). Perubahan ini selaras dengan Keputusan 1/CMA.5.
  • Emission Peak 2030: Target krusial yang ditekankan adalah pencapaian puncak emisi gas rumah kaca secara nasional pada tahun 2030.
  • Net Sink Sektor FOLU: Pencapaian emission peak tersebut didukung penuh oleh status net sink pada sektor Kehutanan dan Penggunaan Lahan Lain (Forestry and Other Land Use/FOLU).

Strategi Mitigasi Sektoral yang Lebih Ambisius

SNDC dirancang sebagai rencana aksi yang lebih berimbang dan ambisius dengan prinsip “Tumbuh Kuat” dan pengurangan emisi bertahap, berfokus pada sektor-sektor penyumbang emisi terbesar:

SektorPersentase EmisiStrategi Kunci Aksi Mitigasi
Energi55% (Penyumbang Terbesar)Percepatan pembangunan pembangkit listrik energi terbarukan dan pengurangan ketergantungan batu bara secara bertahap.
FOLUSignifikanRestorasi lahan gambut seluas 2 juta hektar dan pengurangan deforestasi.
PertanianPeningkatan penggunaan pupuk organik dan biogas.
LimbahKonversi sampah menjadi sumber energi (Waste-to-Energy) melalui PLTSa, Solid Recovered Fuel (SRF), dan Refuse Derived Fuel (RDF).

Implementasi Komprehensif dan Kebutuhan Pendanaan

Pencapaian SNDC memerlukan kerja bersama yang terstruktur, mencakup Mitigasi, Adaptasi, dan Sarana Implementasi (Means of Implementation).

  • Fokus Adaptasi: Penguatan resiliensi difokuskan pada tiga pilar utama: ekonomi, sosial-penghidupan, dan ekosistem/lansekap.
  • Proyeksi Pendanaan: Untuk mobilisasi sumber daya, kebutuhan pendanaan mitigasi yang diproyeksikan untuk periode implementasi SNDC (2031–2035) di sektor FOLU, Energi, dan Limbah diperkirakan mencapai USD 472,6 miliar.
  • Transparansi dan Pengawasan: Keberhasilan implementasi akan dipantau secara transparan melalui Sistem Registry Nasional berbasis web. Sistem ini mengelola data mitigasi, adaptasi, nilai ekonomi karbon, dan sarana implementasi, serta terintegrasi dengan sistem pelaporan seperti SIGN-SMART dan SIDIK.

SNDC menegaskan bahwa komitmen iklim Indonesia adalah langkah strategis untuk mengamankan pembangunan nasional jangka panjang dalam batas-batas ekologis global.

sumber:

https://www.linkedin.com/posts/zonaebt_komitmen-iklim-post-2030-untuk-indonesia-activity-7388786602623397888-1aaK?utm_source=share&utm_medium=member_desktop&rcm=ACoAAAtGGkQBsxwMBmX3lEJO8btihnfBCaHqTz4

Temukan peta dengan kualitas terbaik untuk gambar peta indonesia lengkap dengan provinsi.

Konten Terkait

Back to top button
Data Sydney
Erek erek
Batavia SDK
BUMD ENERGI JAKARTA
JAKPRO