Berita

Menjamurnya Es Teh Jumbo di Soloraya dan Ancaman Sampah Plastik

Selama tiga tahun terakhir, lapak-lapak es teh jumbo dengan harga terjangkau telah menjamur di kawasan Soloraya. Fenomena ini tidak hanya menggeliatkan ekonomi masyarakat, tetapi juga menimbulkan dampak lingkungan yang cukup signifikan. Yayasan Gita Pertiwi, lembaga yang bergerak di bidang pelestarian lingkungan, menyebutkan bahwa meningkatnya usaha es teh jumbo ini berpotensi memperparah timbunan sampah plastik.

Lonjakan Sampah Plastik dari Lapak Es Teh Jumbo

Sebagian besar lapak es teh jumbo menggunakan gelas plastik sekali pakai sebagai wadahnya. Jika tidak dikelola dengan baik, sampah plastik ini dapat menambah permasalahan lingkungan di Soloraya.

Direktur Program Gita Pertiwi, Titik Eka Sasanti, mengungkapkan bahwa hampir setiap 50 meter di sepanjang jalan utama terdapat lapak es teh jumbo. “Kami pernah melakukan survei kecil-kecilan, dan hasilnya menunjukkan betapa banyaknya lapak ini,” ujarnya. Jika setiap lapak menjual sekitar 100 gelas es teh per hari, maka jumlah sampah plastik yang dihasilkan sangat besar.

Kontribusi Sampah Plastik di Soloraya

Menurut Manajer Operasional Bank Sampah Induk BUMDes Mulur, Arnisya Frisiliani, plastik adalah kontributor terbesar dalam komposisi sampah di wilayahnya. Jenis sampah plastik yang paling dominan termasuk botol minuman dan gelas plastik.

Berdasarkan data Sistem Informasi Pengelolaan Sampah Nasional (SIPSN) tahun 2023, plastik menjadi jenis limbah yang mendominasi komposisi sampah di berbagai daerah di Soloraya:

  • Kota Solo: 22,73%
  • Sukoharjo: 23,79%
  • Karanganyar: 18%
  • Wonogiri: 25%

Diperlukan Solusi untuk Menangani Sampah Plastik

Menanggapi persoalan ini, para pemerhati lingkungan menekankan pentingnya strategi pengelolaan sampah yang tepat. Beberapa langkah yang dapat dilakukan antara lain:

  1. Menggunakan Kemasan Ramah Lingkungan – Mengganti gelas plastik dengan wadah yang dapat digunakan kembali atau berbahan biodegradable.
  2. Mendorong Konsumen Membawa Tumbler Sendiri – Memberikan insentif bagi pembeli yang membawa wadah sendiri untuk mengurangi penggunaan plastik.
  3. Meningkatkan Kesadaran Masyarakat – Melalui edukasi tentang dampak sampah plastik dan cara memilah sampah sejak dari rumah.
  4. Memperkuat Sistem Daur Ulang – Memaksimalkan peran bank sampah dan pelaku daur ulang agar sampah plastik tidak berakhir di TPA.

Dengan langkah-langkah ini, diharapkan industri es teh jumbo yang tengah berkembang tetap dapat berkontribusi pada ekonomi lokal tanpa menambah permasalahan lingkungan di Soloraya.

Sumber: Kompas.com

Temukan peta dengan kualitas terbaik untuk gambar peta indonesia lengkap dengan provinsi.

Konten Terkait

Back to top button
Data Sydney Erek erek Batavia SDK