Berita

Menteri LH Hanif Faisol Minta PIK Kelola Sampah di Kawasan Sendiri

Menteri Lingkungan Hidup (LH) Hanif Faisol Nurofiq meminta pengelola kawasan seperti di Pantai Indah Kapuk (PIK) untuk menangani sampahnya sendiri dan menghindari membebani Pemerintah Provinsi DKI Jakarta.

“Secara umum PIK ini dihuni oleh 300 ribu orang, sehingga potensi sampah yang dihasilkan sekitar 150 ton per hari,” kata Menteri LH/Kepala Badan Pengendalian Lingkungan Hidup (BPLH) Hanif Faisol Nurofiq usai meninjau Fresh Market PIK, di Jakarta Utara, Minggu 6 Juli 2025.

“Kami akan melakukan verifikasi lapangan untuk menentukan ketaatan penanganan sampahnya sehingga sampah yang 150 ton di PIK itu bisa selesai di lokasi PIK sendiri, tidak membebani Pemerintah Provinsi DKI Jakarta,” ujar Hanif seperti dikutip dari Antara, Selasa (8/7/2025).

Tidak hanya itu, dia juga mengingatkan bahwa wilayah Jakarta Utara sudah memiliki fasilitas penanganan sampah Refuse Derived Fuel (RDF) Rorotan, yang mampu mengelola 2.500 ton sampah per hari berdasarkan rencana pembangunan.

Dengan demikian, kata dia, pengelola kawasan yang berada di wilayah itu dapat berkolaborasi untuk menyediakan bahan baku sampah yang dibutuhkan fasilitas tersebut.

“Di Jakarta Utara telah ada RDF Rorotan, maka pengelola PIK bisa bekerja sama dengan RDF Rorotan untuk menyelesaikan sampahnya,” tutur Hanif.

Sebelumnya, Menteri Hanif dalam beberapa kesempatan sudah menyampaikan permintaan agar RDF Rorotan dapat segera beroperasi pada Juli 2025 untuk mengurangi tekanan terhadap Tempat Pengelolaan Sampah Terpadu (TPST) Bantargebang yang sudah tidak dapat menampung sampah, karena kelebihan kapasitas.

Pemerintah Provinsi DKI Jakarta berencana mulai mengoperasikan fasilitas tersebut pada September 2025.

Menteri LH: Tingkat Pengelolaan Sampah di RI Baru 10 Persen dari Target 100 Persen

Menteri Lingkungan Hidup (LH) Hanif Faisol Nurofiq mengungkapkan bahwa tingkat pengelolaan sampah di Indonesia saat ini baru mencapai 10 persen berdasarkan verifikasi di 10 Tempat Pemrosesan Akhir (TPA) sampah. Padahal, kata dia, target pengelolaan sampah nasional dari Presiden Prabowo Subianto yakni, 100 persen pada 2029.

“Situs informasi pengelolaan sampah nasional tadi menyebutkan angka kita, capaian pengelolaan sampah kita, di angka 39 persen. Namun, berdasarkan verifikasi yang kita lakukan di 10 TPA di Tanah Air ini, ternyata capaian sampai kita baru sampai 9-10 persen,” kata Menteri LH Hanif Faisol dalam Rakornas Pengelolaan Sampah yang dihadiri kepala daerah se-Indonesia di JCC Senayan, Jakarta, Minggu (22/6/2025).

Dia menyampaikan, capaian yang rendah ini dilihat dari berbagai aspek, salah satunya pemulihan/daur ulang material atau recovery facility di masing-masing TPA yang dikelola pemerintahan daerah. Lalu, fasilitas yang tak dioptimalisasikan dengan baik.

“Angka ini cukup sangat berat Bapak-Ibu sekalian. Angka 100% ini angka yang tidak kemudian bisa kita candakan saja, angka yang tidak bisa kita diksikan saja, angka yang tidak bisa kita selorohkan saja. Angka ini adalah angka mandataris dari rakyat Republik Indonesia kepada Bapak Presiden,” ujar Hanif Faisol.

Minta Kepala Daerah Kolaborasi untuk Capai Target 100 Persen

Hanif pun meminta para kepala daerah untuk bekerja sama dan berkolaborasi dengan semua pihak untuk mencapai target pengelolaan sampah 100 persen pada tahun 2029. Dia juga meminta kepala daerah melakukan pengawasan dan pembinaan reformasi pengelolaan sampah yang terintegrasi dari hulu ke hilir.

“Ayo kita duduk bersama-sama sehingga proyek pengelolaan sampah ini, tidak menjadi bebanhanya semata-mata di kabupaten/kota, tapi kita pikirkan langkah-langkah potensinya dengan stakeholder di tempat kita,” tutur Hanif.

Sebelumnya, Presiden Prabowo Subianto dijadwalkan akan memimpin gerakan nasional untuk menangani sampah di Indonesia demi memenuhi target 100 persen sampah terkelola pada 2029.

Sumber:

https://www.liputan6.com/news/read/6099325/menteri-lh-hanif-faisol-minta-pik-kelola-sampah-di-kawasan-sendiri?page=3

Temukan peta dengan kualitas terbaik untuk gambar peta indonesia lengkap dengan provinsi.

Konten Terkait

Back to top button
Data Sydney
Erek erek
Batavia SDK
BUMD ENERGI JAKARTA
JAKPRO