NTB Bangkitkan Energi dari Sampah: TPA Kebon Kongok Akan Jadi Sumber Listrik Biomassa

Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) mengambil langkah revolusioner dengan mengubah TPA Kebon Kongok dari gunungan sampah menjadi sumber energi terbarukan biomassa. Gubernur NTB, Lalu Muhamad Iqbal, menegaskan ini adalah solusi jangka menengah untuk mengatasi krisis sampah sekaligus menghasilkan listrik ramah lingkungan.

Dari Tumpukan Sampah ke Listrik Hijau

TPA Kebon Kongok yang telah beroperasi sejak 1993 kini overcapacity, menampung 300 ton sampah per hari dari Mataram dan Lombok Barat. Iqbal menyatakan:
“Kami sedang mencari pola paling efisien untuk meratakan bukit sampah ini sekaligus menyiapkannya sebagai landfill yang bisa dikonversi menjadi energi.”

Pemprov NTB kini membuka pemilihan mitra untuk membangun pembangkit listrik biomassa. Proyek ini ditargetkan beroperasi dalam 1-2 tahun, dengan lahan 2 hektare di sekitar TPA yang sudah disiapkan untuk pembangkit.

Mengapa Biomassa Jadi Solusi?

• Mengurangi volume sampah di TPA yang sudah penuh.
• Menghasilkan listrik terbarukan, mendukung transisi energi hijau NTB.
• Mematuhi kebijakan nasional yang melarang pembangunan TPA baru setelah 2030.

Sanitary Landfill: Solusi Sementara Sebelum Biomassa Beroperasi

Saat ini, TPA Kebon Kongok menggunakan metode sanitary landfill untuk mengelola sampah. Namun, ini hanya solusi jangka pendek. “Kami harus beralih ke waste-to-energy karena tidak ada opsi lain selain mengubah sampah menjadi nilai ekonomi,” tegas Iqbal.

Tantangan dan Harapan ke Depan

• Proses perizinan lingkungan yang ketat menjadi tantangan utama.
• Pemprov NTB berkomitmen memastikan proyek ini ramah lingkungan dan berkelanjutan.
• Jika berhasil, model ini bisa jadi contoh bagi daerah lain di Indonesia yang menghadapi masalah serupa.

Sumber: Pemprov NTB Cari Mitra Bangun Pembangkit Listrik Berbasis Sampah