BeritaKegiatan LH

Hari Bahari Nasional: Sejarah dan Pentingnya Pelestarian Laut Indonesia

Setiap tanggal 23 September, Indonesia memperingati Hari Bahari Nasional, sebuah momentum penting bagi anak bangsa untuk mengingat dan melestarikan kekayaan bahari nusantara. Peringatan ini bertepatan dengan Hari Maritim Nasional, dan keduanya memiliki sejarah yang erat kaitannya dengan kebijakan Presiden Soekarno dalam memperjuangkan kedaulatan maritim Indonesia.

Sejarah Penetapan Hari Bahari Nasional

Istilah bahari sendiri merujuk pada segala hal yang berkaitan dengan laut, sebagaimana dijelaskan dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI). Indonesia sebagai negara kepulauan memiliki sejarah panjang dalam memanfaatkan kekayaan laut, dan pentingnya laut dalam kehidupan bangsa Indonesia telah diakui sejak zaman nenek moyang.

Peringatan Hari Bahari Nasional dimulai dengan upaya Presiden Soekarno pada tahun 1953, ketika ia meresmikan Angkatan Laut Indonesia sebagai bagian dari upaya memperkuat kedaulatan di wilayah laut nusantara. Langkah ini kemudian diperkuat dengan Deklarasi Djuanda pada tahun 1957, yang secara resmi menyatakan bahwa laut Indonesia, baik yang mengelilingi, di antara, maupun di dalam Kepulauan Indonesia, adalah satu kesatuan wilayah yang tidak terpisahkan dari NKRI.

Deklarasi Djuanda memiliki beberapa poin penting yang menyatukan wilayah laut Indonesia:

  1. Indonesia sebagai negara kepulauan dengan karakteristik yang unik.
  2. Kepulauan Nusantara telah sejak dahulu kala menjadi satu kesatuan wilayah.
  3. Ketentuan lama yang ada, seperti Ordonasi 1939, dapat memecah kesatuan Indonesia.

Tujuan utama dari Deklarasi Djuanda adalah untuk:

  • Mewujudkan kedaulatan penuh atas wilayah laut Indonesia.
  • Menetapkan batas-batas wilayah laut Indonesia sesuai prinsip negara kepulauan.
  • Mengatur lalu lintas pelayaran yang aman dan damai, untuk menjamin keselamatan dan keamanan negara.

Setelah Musyawarah Nasional (Munas) Maritim I pada tahun 1963, Soekarno secara resmi menetapkan Hari Maritim Nasional pada 23 September 1963 di Tugu Tani, Jakarta. Setahun kemudian, pada tahun 1964, Soekarno mengeluarkan Surat Keputusan Nomor 249/1964, yang mengukuhkan tanggal tersebut sebagai Hari Bahari Nasional dan Hari Maritim Nasional.

Pentingnya Peringatan Hari Bahari Nasional

Peringatan Hari Bahari Nasional bukan hanya sekadar seremonial, tetapi merupakan momentum penting untuk mengingatkan masyarakat Indonesia akan pentingnya pelestarian laut dan potensi besar yang terkandung di dalamnya. Laut Indonesia tidak hanya menjadi sumber daya alam yang melimpah, tetapi juga bagian dari identitas bangsa sebagai negara maritim.

Dalam konteks modern, peringatan ini harus dijadikan ajang untuk menumbuhkan kesadaran tentang pentingnya menjaga ekosistem laut dari berbagai ancaman, seperti:

  • Polusi laut, termasuk pencemaran plastik.
  • Perubahan iklim yang berdampak pada kenaikan suhu laut dan kerusakan terumbu karang.
  • Eksploitasi sumber daya laut yang tidak berkelanjutan.

Selain itu, Hari Bahari Nasional juga bisa menjadi ajang untuk mendorong potensi ekonomi biru atau blue economy, yang mencakup pengembangan sektor kelautan secara berkelanjutan, termasuk perikanan, pariwisata bahari, dan pengembangan energi laut.

Deklarasi Djuanda: Fondasi Hukum Laut Indonesia

Deklarasi Djuanda tidak hanya memperkuat kedaulatan Indonesia atas wilayah laut, tetapi juga mengubah pandangan internasional terhadap Indonesia sebagai negara kepulauan. Sebelum Deklarasi Djuanda, batas laut Indonesia hanya mencakup 3 mil laut dari garis pantai. Namun, setelah deklarasi tersebut, wilayah laut Indonesia diperluas hingga 12 mil dari garis pantai, dan mencakup seluruh laut di antara kepulauan Indonesia.

Deklarasi ini kemudian diakui secara internasional melalui Konvensi Hukum Laut Perserikatan Bangsa-Bangsa (UNCLOS) pada tahun 1982, yang mengakui hak Indonesia atas wilayah lautnya sebagai negara kepulauan.

Menuju Masa Depan Bahari yang Berkelanjutan

Seiring dengan berkembangnya teknologi dan semakin meningkatnya kesadaran global tentang pentingnya keberlanjutan, peringatan Hari Bahari Nasional harus menjadi pendorong untuk mengoptimalkan potensi laut Indonesia secara bijaksana. Pemanfaatan sumber daya laut harus seimbang antara kepentingan ekonomi dan kelestarian lingkungan. Dengan demikian, generasi mendatang masih bisa menikmati kekayaan laut yang melimpah.

Sebagai salah satu negara dengan garis pantai terpanjang di dunia, Indonesia memiliki tanggung jawab besar untuk menjaga lautnya. Melalui Hari Bahari Nasional, bangsa ini diingatkan akan tanggung jawabnya terhadap laut yang menjadi sumber kehidupan dan kesejahteraan bagi seluruh rakyat.

Pada akhirnya, Hari Bahari Nasional harus menjadi momentum untuk memperkuat semangat cinta laut dan komitmen menjaga kedaulatan maritim, serta mewujudkan visi Indonesia sebagai poros maritim dunia.

Sumber:

https://news.detik.com/berita/d-7550234/sejarah-hari-bahari-nasional-tanggal-23-september-2024

Temukan peta dengan kualitas terbaik untuk gambar peta indonesia lengkap dengan provinsi.

Konten Terkait

Back to top button
Data Sydney
Erek erek
Batavia SDK
BUMD ENERGI JAKARTA
JAKPRO