Berita

TPS Mobile di Kota Mataram: Solusi Inovatif Atasi Sampah Pasar Tradisional

Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Mataram, Nusa Tenggara Barat, meluncurkan terobosan baru dalam pengelolaan sampah dengan menerapkan sistem Tempat Penampungan Sementara (TPS) Mobile khususnya di kawasan pasar tradisional. Kebijakan ini dinilai efektif dalam mempercepat pengangkutan sampah dan menjaga kebersihan pasar tanpa perlu membangun TPS konvensional yang membutuhkan lahan dan infrastruktur besar.

Menurut Kepala DLH Kota Mataram H. Nizar Denny Cahyadi, sistem TPS mobile ini kini diterapkan di beberapa pasar besar seperti Pasar Mandalika, Kebon Roek, Pagesangan, dan Cakranegara. Di setiap lokasi, disiagakan dua dump truk yang berfungsi sebagai TPS berjalan. Para pedagang dan petugas pasar diarahkan untuk langsung membuang sampah ke dalam dump truk, bukan ke kontainer atau tempat terbuka.

“Sebelumnya kami siagakan kontainer, tapi banyak pedagang yang membuang sampah di luar kontainer, sehingga menimbulkan tumpukan dan menyulitkan petugas,” ujar Denny, Rabu (17/6/2025).

Hasil Nyata: Pasar Lebih Bersih, Sampah Terangkut Lebih Maksimal

Sejak diterapkannya sistem TPS mobile, kebersihan pasar tradisional meningkat signifikan. Selain lebih praktis, sistem ini memungkinkan sampah langsung diangkut ke Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Kebon Kongok di Kabupaten Lombok Barat tanpa transit.

Rata-rata volume sampah pasar mencapai 4–5 ton per hari, dengan satu dump truk mampu mengangkut sekitar 2–2,5 ton sampah. Begitu truk penuh, petugas langsung bergerak ke TPA tanpa menunggu terlalu lama.

“Yang paling penting adalah adanya komitmen dan partisipasi pedagang serta petugas untuk membuang sampah tepat waktu dan di tempat yang ditentukan,” tambah Denny.

Efektivitas TPS Mobile: Tak Perlu Lagi Bangun TPS Konvensional

Tak hanya di pasar tradisional, pendekatan TPS mobile juga diterapkan di TPS Lawata. Di sini, DLH mengatur jam buang sampah secara ketat, yakni mulai pukul 15.00 hingga 18.00 WITA. Pada jam tersebut, dump truk sudah siap menunggu kedatangan petugas lingkungan yang menggunakan kendaraan roda tiga.

Menariknya, sampah tidak lagi diturunkan ke areal TPS, melainkan langsung dimuat ke dalam truk. Hasilnya, area TPS tetap bersih dan bebas dari tumpukan sampah yang biasanya menimbulkan bau tak sedap dan merusak estetika kota.

“Tanpa TPS konvensional, lingkungan bisa tetap bersih dan nyaman. Ini akan mendukung aktivitas warga dan pengunjung pasar,” jelas Denny.

Masa Depan Pengelolaan Sampah Mataram: Lebih Ringkas, Lebih Bersih

Penerapan TPS mobile menunjukkan bahwa solusi pengelolaan sampah tak selalu harus mahal dan kompleks. Kota Mataram berhasil menciptakan sistem yang efisien, mengurangi ketergantungan pada lahan TPS konvensional, dan lebih adaptif terhadap dinamika urban.

Dengan pendekatan ini, DLH Mataram berharap bisa menekan volume sampah yang masuk ke TPA dan mengurangi kebutuhan alat berat serta bangunan fisik yang sebelumnya wajib dimiliki setiap TPS.

Keberhasilan sistem ini diharapkan bisa menjadi model percontohan bagi kota-kota lain di Indonesia, khususnya kota yang memiliki keterbatasan lahan namun memiliki aktivitas ekonomi yang padat seperti di kawasan pasar.

Sumber:
Antara News – DLH Mataram Terapkan Layanan TPS Mobile di Pasar Tradisional

Temukan peta dengan kualitas terbaik untuk gambar peta indonesia lengkap dengan provinsi.

Konten Terkait

Back to top button
Data Sydney
Erek erek
Batavia SDK
BUMD ENERGI JAKARTA
JAKPRO