Artikel

Menyapa para perempuan berdaya penyedia air minum

Sejarah peradaban manusia menunjukkan bahwa pemenuhan kebutuhan air kerap menjadi tanggung jawab perempuan. Banyak perempuan di masa lalu yang harus berjalan kaki puluhan kilometer dengan membawa gentong air di atas kepala untuk memenuhi kebutuhan rumah tangga.

Hingga era modern, tanggung jawab ini tetap melekat pada perempuan. Hal ini dapat dilihat dari dominasi ibu-ibu dalam forum pelanggan air minum di perusahaan daerah air minum (PDAM) atau antrian pembayaran tagihan air.

Perempuan sebagai Kunci Kesehatan Keluarga

Peran perempuan dalam menyediakan air minum tidak bisa dianggap remeh. Mereka memiliki kontribusi besar dalam menjaga kesehatan keluarga melalui pemenuhan kebutuhan air bersih. Hal ini selaras dengan tema besar Hari Ibu Nasional 2024, yaitu “Perempuan Menyapa Perempuan Berdaya Menuju Indonesia Emas 2045”.

Seiring dengan berkembangnya sektor air minum, perempuan mulai mengambil peran yang lebih aktif sebagai pekerja profesional. Namun, tantangan masih ada. Perempuan sering kali ditempatkan pada posisi administrasi atau pelayanan pelanggan. Perempuan yang bekerja di bidang teknis, terlebih di posisi strategis seperti pemegang keputusan atau pimpinan di Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) Air Minum, masih minim.

Buku Women in Water: Mendorong Kesetaraan Gender di Sektor Air Minum

Buku Women in Water yang diterbitkan oleh International Water Association (IWA) menyoroti urgensi peningkatan peran perempuan di sektor air minum secara global. Ditulis oleh perempuan profesional dari berbagai negara, buku ini menampilkan kisah nyata para perempuan tangguh yang dapat menjadi inspirasi.

Sebagai bagian dari proses penulisan, rangkaian webinar, workshop, dan survei dilakukan oleh IWA pada 2021-2022, melibatkan responden dari lebih dari 50 negara. Survei tersebut mengungkapkan tiga tantangan utama yang dihadapi perempuan di sektor air minum:

1. Tantangan dalam Peningkatan Karir

Perempuan sering kali dipandang sebelah mata dalam bidang teknis dan lebih banyak ditempatkan pada pekerjaan administratif. Ketidaksetaraan gender juga terlihat dalam perbedaan gaji, bahkan di negara maju seperti Swedia, di mana insinyur perempuan mendapatkan gaji 10% lebih rendah dibandingkan pria dengan beban kerja yang sama.

2. Diskriminasi Gender dan Perilaku Tidak Menyenangkan

Lingkungan kerja di bidang teknis sering dianggap berat dan rawan pelecehan, terutama saat bekerja di area terpencil atau hingga larut malam. Hal ini berdampak pada menurunnya kepercayaan diri perempuan dan menghambat perkembangan karir mereka.

3. Peran Ganda dan Ketidakseimbangan Kehidupan

Perempuan sering kali harus membagi waktu antara pekerjaan kantor dan tanggung jawab rumah tangga. Ketidakseimbangan ini mengurangi kesempatan mereka untuk maju di dunia kerja.

Langkah Pro-Gender: Contoh dari Argentina

Malena Galmarini, seorang manajer perusahaan air minum di Argentina, mengungkapkan bahwa kebijakan pro-gender mulai diterapkan, salah satunya dengan memperpanjang cuti melahirkan. Kebijakan ini diharapkan dapat meningkatkan minat perempuan untuk berkarir di sektor air minum sekaligus menunjukkan keberpihakan perusahaan terhadap kesetaraan gender.

Inspirasi dari Indonesia dan Harapan ke Depan

Dari Indonesia, keterwakilan perempuan di forum internasional seperti World Water Forum (WWF) 2024 menjadi bentuk nyata kesetaraan gender. Diana Kusumastuti, Wakil Menteri Pekerjaan Umum, menjadi salah satu contoh pemimpin perempuan yang berkontribusi besar di sektor ini.

Harapannya, buku Women in Water dapat menginspirasi perempuan muda di Indonesia untuk berkarir di sektor air minum. Selain itu, buku ini menjadi referensi penting dalam pelaksanaan prinsip Gender Equality, Disability, and Social Inclusion (GEDSI) di sektor ini.

Kesetaraan gender di sektor air minum harus tercermin dalam kebijakan, program, dan kegiatan. Dengan memanfaatkan tantangan yang ada sebagai peluang, perempuan dapat memainkan peran strategis dalam dunia yang kerap disebut sebagai dunia “tukang ledeng”.

Hari Ibu: Menghargai Peran Perempuan dalam Penyediaan Air Minum

Momentum Hari Ibu pada 22 Desember menjadi pengingat pentingnya peran perempuan dalam pemberdayaan dan penyediaan akses air minum aman. Dengan meningkatnya keterlibatan perempuan, kita dapat mewujudkan sektor air minum yang lebih inklusif, berdaya, dan berkeadilan menuju Indonesia Emas 2045.

sumber :

https://www.kompasiana.com/elzeliza8939/675faa9eed64151b5b0eb032/menyapa-para-perempuan-berdaya-penyedia-air-minum?page=all#goog_rewarded

Temukan peta dengan kualitas terbaik untuk gambar peta indonesia lengkap dengan provinsi.

Konten Terkait

Back to top button
Data Sydney Erek erek Batavia SDK