Berita

Tak hanya di Batang Toru, habitat baru orangutan tapanuli ditemukan di hutan gambut desa Lumut Maju, Tapanuli Tengah

Penemuan Kritis: Habitat Baru Orangutan Tapanuli di Luar Batang Toru Terancam Pembukaan Lahan

Sebuah penemuan konservasi yang signifikan sekaligus mengkhawatirkan telah terjadi di Tapanuli, Sumatera Utara. Untuk pertama kalinya sejak identifikasi spesiesnya, habitat baru bagi Orangutan Tapanuli ($Pongo\ tapanuliensis$), satwa yang berstatus Kritis ($Critically\ Endangered$—CR), telah diidentifikasi berada di luar kawasan hutan Batang Toru yang selama ini dikenal sebagai satu-satunya habitatnya.

Lokasi dan Populasi Baru

Habitat baru ini ditemukan di hutan gambut di sekitar Desa Lumut Maju, Kecamatan Lumut, Kabupaten Tapanuli Tengah.

  • Pihak yang Melakukan Survei: Penemuan ini merupakan hasil survei kolaboratif yang dilakukan oleh Yayasan Orangutan Sumatera Lestari – Orangutan Information Centre (YOSL-OIC) bersama dengan Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) Sumatera Utara.
  • Perkiraan Populasi: Berdasarkan hasil survei, teridentifikasi adanya populasi kecil sekitar 5 hingga 8 individu Orangutan Tapanuli di area tersebut.
  • Bukti Visual: Penemuan ini diperkuat dengan bukti visual langsung. Pada 26 September 2025, jurnalis Mongabay Indonesia, Junaidi Hanafiah, berhasil mendokumentasikan dan memotret seekor induk beserta anaknya di lokasi, memvalidasi keberadaan spesies endemik ini di kawasan hutan gambut tersebut.

Ancaman dan Status Lahan

Meskipun penemuan ini memberikan secercah harapan bagi konservasi spesies yang populasinya sangat kecil, masa depan habitat baru ini sangat rentan.

  • Status Lahan yang Berisiko: Kawasan hutan gambut ini ironisnya berstatus Areal Penggunaan Lain (APL), yang secara hukum memungkinkan konversi lahan non-hutan.
  • Ancaman Utama: Habitat penting ini berada di bawah ancaman terus-menerus dan langsung dari pembukaan lahan untuk perkebunan kelapa sawit. Para peneliti memperingatkan bahwa tanpa perlindungan segera, habitat baru ini berisiko hilang sepenuhnya.

Seruan Mendesak untuk Konservasi

Temuan ini berfungsi sebagai peringatan keras tentang perlunya tindakan konservasi yang cepat dan tegas, terutama karena Orangutan Tapanuli merupakan spesies endemik yang diperkirakan hanya tersisa kurang dari 800 individu di alam liar.

  • Opsi Konservasi: Para ahli konservasi mengusulkan dua langkah mendesak:
    1. Perlindungan In-Situ: Melindungi dan mempertahankan hutan gambut yang tersisa di Desa Lumut Maju.
    2. Pemindahan ($Translocation$) Individu: Mempertimbangkan opsi pemindahan individu orangutan yang terancam di lokasi APL ke habitat yang lebih aman dan terproteksi, seperti kawasan Batang Toru.

Keberadaan Orangutan Tapanuli di luar Batang Toru menunjukkan bahwa potensi sebaran dan area jelajah spesies ini mungkin lebih luas dari yang diperkirakan, namun hal ini sekaligus menyoroti kelemahan perlindungan di area-area krusial yang belum ditetapkan sebagai kawasan konservasi.

sumber:

https://www.instagram.com/p/DPrFd2IkrUr/?igsh=MWNycWg3NGh1NThmdw%3D%3D

Temukan peta dengan kualitas terbaik untuk gambar peta indonesia lengkap dengan provinsi.

Konten Terkait

Back to top button
Data Sydney
Erek erek
Batavia SDK
BUMD ENERGI JAKARTA
JAKPRO