DLH Cianjur lakukan pemetaan sampah dari makan siang gratis

Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, sedang melakukan pemetaan terkait sampah yang dihasilkan dari program makan siang gratis di sekolah-sekolah. Langkah ini bertujuan untuk memudahkan pemilahan sampah langsung di sekolah, terutama sampah organik dan nonorganik, agar dapat dikelola dengan lebih baik.
Prihadi Wahyu Santosa, Kepala Bidang Pengelolaan Sampah Limbah dan Limbah B3 DLH Cianjur, menjelaskan bahwa program makan siang gratis dari pemerintah pusat diprediksi akan menambah volume sampah harian yang dibuang ke Tempat Pembuangan Akhir Sampah (TPAS) Mekarsari. Saat ini, sekitar 4,5 ton sampah masuk ke TPAS Mekarsari setiap hari. Oleh karena itu, pemilahan sampah organik dan nonorganik menjadi sangat penting, agar sampah organik bisa diolah menjadi kompos oleh sekolah-sekolah.
DLH Cianjur juga sedang menyiapkan lahan dan peralatan untuk meningkatkan sistem pemilahan sampah, guna mencegah penumpukan sampah di TPAS Mekarsari. Pihaknya berencana membangun fasilitas pengolahan sampah terpadu di TPAS Mekarsari, Kecamatan Cikalongkulon, untuk mendukung pengelolaan sampah yang lebih efektif.
Koordinasi dengan Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) Cianjur juga dilakukan untuk mengidentifikasi sekolah penerima program makan siang gratis, serta mendata jumlah siswa yang terlibat. Pembahasan lebih lanjut akan difokuskan pada teknis pemilahan dan pengelolaan sampah, dengan harapan sampah yang masuk ke TPAS Mekarsari sudah dipilah di tingkat sekolah, sehingga volume sampah yang dibawa ke TPAS bisa berkurang.
Prihadi berharap, dengan pengelolaan yang lebih baik, usia TPAS Mekarsari yang baru beroperasi selama beberapa bulan dapat bertahan lebih lama, serta sampah dari program makan siang gratis dapat diatasi di tingkat sekolah.
Temukan peta dengan kualitas terbaik untuk gambar peta indonesia lengkap dengan provinsi.